Jakarta, CNBC Indonesia – Menjelang 4 bulan sebelum serah terima ke kementerian pertahanan, kapal selam Alugoro yang dibangun oleh PT TONGGAK Indonesia masih terus diuji jika. Tahapan-tahapan ujian harus dilewati pra dinyatakan benar-benar ‘lulus’.
Perkembangan terakhir proses uji coba kapal selam buatan Indonesia cuma terlacak pada akhir Juli 2020, setelah itu perkembangannya senyap minus jejak.
Pada pernyataan resmi, PT PAL Indonesia, di 30 Juli 2020, pukul 09. 00 WIB Kapal Selam (Kasel) Alugoro menyelesaikan pengerjaan drydocking di Graving Dock Irian PT TONGGAK Indonesia (Persero).
Selanjutnya setelah proses suplai logistik di Dermaga Kapal Selam PT TONGGAK Indonesia (Persero), Kasel Alugoro mau bertolak menyusuri Selat Madura, Bahar Jawa, dan kemudian menuju perairan Banyuwangi untuk menjalani fase lanjutan Sea Acceptance Test (SAT).
Memotret: Kapal Selam Alugoro. (IG: @kementerianbumn)
Kapal Selam Alugoro. (IG: @kementerianbumn)
|
Proses drydocking yang membuat kondisi kapal menyelundup bersih diharapkan dicapai hasil yang optimal untuk pelaksanaan fase lanjutan SAT yang salah satunya merupakan pelaksanaan Indiscretion Rate (IR).
Proses itu merupakan bagian sangat penting untuk sebuah kapal selam, karena melekat sisi ‘siluman’ dari kapal menyelundup. IR merupakan rasio waktu yang dibutuhkan oleh kapal selam masa pengisian baterai di permukaan masa diiesel dihidupkan, terutama pada kapal selam tipe diesel-elektrik. Semakin lama di permukaan saat mengisi aki atau rasionya tinggi, maka pesawat selam mudah diketahui lawan.
Kapal selam Alugoro sebelumnya telah berhasil menjalani proses SAT lainnya yaitu tahapan uji Tactical Diving Depth (TDD) hingga kedalaman 310, 8 meter di Perairan Utara Pulau Bali pada Rabu 4 Maret 2020. Kapal Menghunjam Alugoro juga telah berhasil melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) 250 meter pada 20 Januari 2020 lalu. NDD dan TDD juga bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) dari sebuah kapal selam.
Semenjak fase SAT untuk uji IR, pihak PT PAL belum menyampaikan informasi resmi soal perkembangan ulangan Kapal Selam Alugoro. Sesuai dasar, kapal selam ini harus sudah diserahkan ke kementerian pertahanan pada Desember 2020. Pihak PT PAL Indonesia, sempat diminta tanggapan soal perkembangan terbaru dari proses tes kapal selam Alugoro.
“Info yang berkaitan dengan itu sangat strategis. Terkait rencana pengembangan juga belum bisa disampaikan, karena khawatir jika infonya menyebar morat-marit dari pihak misal negara lain mencari tahu lebih detil oleh sebab itu bisa bocor, ” kata Kepala Departemen Humas PT PAL Nusantara (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Bila semua proses ini lulus, maka Indonesia sukses melakukan pembangunan kapal selam, sehingga menjadikan Nusantara satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun pesawat selam.
Kapal selam Alugoro memiliki spesifikasi panjang 61, 3 meter, kecepatan maksimal zaman menyelam 21 knot, dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot. Kapal selam Alugoro telah melaksanakan berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT) dan Sea Acceptance Test (SAT).
Peluncuran dan pemberian nama pesawat ini dilakukan pada 11 April 2019 di dermaga kapal menghunjam PT PAL Indonesia (Persero). Proses produksinnya memakan waktu sampai 4 tahun. Pada 6 April 2015, dimulai groundbreaking pembangunan infrastruktur kapal selam di PT PAL Nusantara (Persero).
Kapal selam ini berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class) pesanan TNI Angkatan Laut hasil kerja cocok antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) Korea Selatan, dalam skema transfer teknologi.
Indonesia memesan 3 kapal selam dari DSME, sebanyak dua unit sudah dibuat pada Korea Selatan yaitu KRI Ardadedali 404 dan KRI Nagapasa 403. Sedangkan KRI 405 Alugoro dibuat di galangan kapal PT PAL.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)